Halaqah 179: Ahlu Sunah Meyakini bahwa Kalam yang Paling Benar adalah Kalamullah

Halaqah yang ke-179 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah.

Di antara jalan dan juga aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Beliau mengatakan rahimahullah

وَيَعْلَمُونَ أَنَّ أَصْدَقَ الْكَلامِ كَلامُ اللهِ

“Dan mereka mengetahui, menyadari, meyakini bahwasanya ucapan yang paling benar adalah ucapan Allah subhanahu wata'ala.”

Allah subhanahu wata'ala mengatakan:

وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ ٱللَّهِ قِيلًۭا ۞ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ ٱللَّهِ حَدِيثًۭا

“Dan siapakah yang lebih benar ucapannya daripada ucapan Allah subhanahu wata'ala?”

Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan:

فإنَّ أصدقَ الحديثِ كتابُ اللهِ

“Sesungguhnya ucapan yang paling benar adalah kitabullah.”

Sehingga mereka memiliki ta’dzim terhadap kalamullah dan apa yang ada di dalam Al-Qur’an semuanya adalah shidq (صدق).

وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًۭا وَعَدْلًۭا

Dan telah sempurna kalimat-kalimat Allah subhanahu wata'ala صِدْقًۭا وَعَدْلًۭا.

صدق في اخبر و عدله في احكم

“Benar di dalam berita-berita dan adil di dalam hukum-hukum.”

وَخَيْرُ الهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ

“Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.”

Banyak orang yang menawarkan petunjuk, menawarkan jalan keluar tapi Ahlus Sunnah wal Jama’ah meyakini bahwa sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Sehingga meskipun ucapan manusia tersebut dihiasi dengan berbagai hiasan sehingga terlihat indah dan semua diterima oleh manusia tetap mereka yakin petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam itulah yang paling benar, yang paling baik untuk manusia.

Karena petunjuk Beliau shallallahu 'alaihi wasallam berasal dari Allah subhanahu wata'ala dan Allah subhanahu wata'ala Dia-lah yang Maha Mengetahui dan Dia-lah yang Maha Bijaksana. Kita manusia hanya sesuai dengan apa yang kita miliki, akal kita yang kurang pikiran kita yang kurang kemudian kita memberikan jalan keluar. Adapun Allah subhanahu wata'ala maka dengan ilmu-Nya yang sangat luas, kebijaksanaan Allah subhanahu wata'ala mengetahui apa yang terbaik bagi manusia.

Dan itu Allah subhanahu wata'ala wahyukan kepada Nabi-Nya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kemudian disampaikan kepada kita sehingga petunjuk Beliau shallallahu 'alaihi wasallam adalah petunjuk yang paling benar.

Meskipun secara dzhahir mungkin kalau kita mengikuti sunnah ini, nanti saya rugi, nanti saya demikian dan demikian. Ini was-was dari syaithan. Ahlus Sunnah wal Jama’ah terkadang ada was-was seperti itu, tetapi dia meyakini petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam itu adalah petunjuk yang paling baik.

Terkadang berat, karena hawa nafsu akhirnya seseorang menyelisihi apa yang ditunjukkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akhirnya dia melakukan kemaksiatan. Tapi bukan berarti dia kemudian keluar dari Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Tetapi dia يعلمون dia mengetahui dia menyadari meskipun terkadang dia belum mengamalkan. Tapi dia sadar, sesadar-sadarnya sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam itu adalah yang paling baik. Itulah yang harus di amalkan seharusnya. Cuma mereka bertingkat-tingkat ada yang Allah subhanahu wata'ala berikan taufik untuk segera mengamalkan, ada yang menunda, ada yang masih mengikuti hawa nafsunya.

Kemudian

وَيُؤْثِرُونَ كَلاَمَ اللهِ عَلَى غَيْرِهِ مِنْ كَلامِ أَصْنَافِ النَّاسِ

“Maka mereka mendahulukan ucapan Allah subhanahu wata'ala dibandingkan ucapan yang lain (ucapan manusia)”.

وَيُقَدِّمُونَ هَدْيَمُحَمَّدٍ ـ صلى الله عليه وسلم ـ عَلَى هَدْيِ كُلِّ أَحَدٍ

“Dan mereka mendahulukan petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dibandingkan petunjuk seluruh manusia”.

Ini berkaitan dengan ucapan sebelumnya, karena mereka meyakini bahwasanya kalamullah adalah ashdaq (أصدق), maka mereka mendahulukan kalamullah dibandingkan dengan seluruh ucapan manusia.

Mungkin di sana mendatangkan ucapan profesor atau penemu fulan dan seterusnya, kemudian mendatangkan buktinya secara ilmiyyah dan seterusnya. Kalau itu bertentangan dengan ucapan Allah subhanahu wata'ala, maka kita tinggalkan ucapan tadi dan mereka mendahulukan ucapan Allah subhanahu wata'ala.

Ini thariq (طارق) Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Demikian pula petunjuk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam lebih kita duluan daripada petunjuk yang lain. Orang mau buat teori kaidah-kaidah tapi kalau itu bertentangan dengan petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka kita tidak akan menerimanya dan kita mendahulukan petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di atas petunjuk seluruh manusia.

وَلِهَذَا سُمُّوا أَهْلَ الْكِتَابِوَالسُّنَّةِ

Oleh karena itu karena mereka mendahulukan ucapan Allah subhanahu wata'ala di atas yang lain, mendahulukan petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dibandingkan dengan petunjuk yang lain dan mereka menuntut ilmu mengikuti Al-Qur’an dan juga Sunnah dengan pemahaman para sahabat

سُمُّوا أَهْلَ الْكِتَابِوَالسُّنَّةِ

Mereka dinamakan sebagai أَهْلَ الْكِتَابِوَالسُّنَّةِ orang-orang yang ahli di dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, merekalah yang pantas dan berhak untuk dinamakan أَهْلَ الْكِتَابِوَالسُّنَّةِ. Karena mereka benar-benar memperlajarinya dan ingin mengamalkan isinya.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url